TEKNOLOGI INTEGRASI MENGGUNAKAN SINGLE SIGN ON



Web portal merupakan sebuah teknologi yang akan berkembang pada teknologi web di masa depan. Satu halaman portal terdiri dari berbagai macam portlets yang dapat mengirimkan informasi dari banyak sumber (Braun et al, 2004). Selain informasi web portal juga dapat menggabungkan berbagai aplikasi web menjadi satu kesatuan, sebagai contoh adalah sharing content, digital cinema, e-learning, dll (Mannaert et al, 2003).
Single Sign On (Priyo Puji Nugroho, 2012) adalah sebuah mekanisme yang membuat user hanya perlu mengingat satu username dan password yang autentik untuk membuka beberapa layanan sekaligus. Dari dua pengertian tersebut yang dapat saya ambil bahwa single sign on system merupakan suatu mekanisme autentikasi untuk dapat mengakses keseluruhan sumber daya seperti beberapa situs atau layanan lainnya hanya dengan satu kali login saja.
Sistem Single Sign On menghindari login ganda dengan cara mengidentifikasi subjek secara ketat dan memperkenankan informasi otentikasi untuk digunakan dalam sistem atau kelompok sistem yang terpercaya. Sistem SSO dapat meningkatkan kegunaan jaringan secara keseluruhan dan pada saat yang sama dapat memusatkan pengelolaan dari parameter sistem yang relevan.Pengguna layanan lebih menyukai sistem Single Sign On daripada sistem sign-on biasa, namun pengelola layanan jaringan memiliki banyak tugas tambahan yang harus dilakukan, seperti perlunya perhatian ekstra untuk menjamin bukti-bukti otentikasi agar tidak tersebar dan tidak disadap pihak lain ketika melintasi jaringan.
Dalam sebuah web aplikasi, tentu tidak lepas dari pembahasan keamanannya. Ketika mengevaluasi keamanan sebuah web aplikasi, ada dikenal “CI4A(Confidentiality, Integrity, Authentication, Authorization, Availability, and Accountability) (Lebanidze, 2006). Dari banyak criteria keamanan web aplikasi, yang sering diabaikan adalah authentication, dan authorization. Single sign-on (SSO) adalah sebuah session atau proses autentikasi user yang mengijinkan user untuk menyediakan sebuah credential sekali dengan maksud untuk mengakses banyak aplikasi (Wikipedia, 2007n; Aaslund et al, 2007). Single sign on (SSO) mengautentikasi user untuk mengakses semua aplikasi yang telah di-authorized untuk diakses. Ini menghilangkan permintaan authenticaton lagi ketika user mengganti aplikasi selama session berlaku (Aasl un d et al, 2007).
Ada beberapa macam framework yang menyediakan keamanan web dan single sign on (SSO), salah satunya adalah JA-SIG Central Authentication Service (CAS) (Aaslund et al, 2007).
Single sign on (SSO) dalam sebuah lingkungan jaringan biasanya menyimpan credentials dalam sebuah server terpusat atau dalam sebuah direktori. Sistem berbasiskan direktori harus menyediakan kemampuan yang tinggi dengan mereplikasi penyimpanan credential. Untuk menyediakan fleksibilitas yang lebih baik, sebuah single sign on harus menyediakan baik server terpusat dan metode dari penyimpanan credential. Lightweight Directory Access Protocol (LDAP) didesain untuk meng-update dan mencari direktori yang berjalan lewat jaringan TCP/IP. Banyak pengembang seperti Microsoft dengan Active Directory, Novell dengan Novell® eDirectoryTM dan Netscape dengan Netscape Directory Server semua telah mengambil LDAP sebagai sebuah standar untuk direktori servis. Karena penggunaan yang luas dari LDAP direktori, sebuah produk single sign on harus menyediakan dukungan built-in untuk LDAP sehingga produk ini dapat bekerja secara efektif dengan infrastruktur modern seperti sekarang (Annonimous, 2006, Novell Inc).
Arsitektur Sistem SSO memiliki dua bagian utama yaitu agent yang berada di web server / layanan aplikasi dan sebuah server SSO berdedikasi yang akan dij elaskan sebagai berikut:
  1. Agent : permintaan setiap HTTP yang masuk ke web server akan diterjemahkan oleh agent. Di tiap-tiap web server ada satu agent sebagai host dari layanan aplikasi. Agent ini akan berinteraksi pada server SSO dari sisi lain aplikasi dan berinteraksi dengan web browser dari sisi pengguna.
  1. SSO server : Dalam menyediakan fungsi manajemen sesi cookies temporer (sementara) menggunakan server SSO. User-id, session creation time, session expiration time dan lain sebagainya adalah informasi ada pada cookies.

Beberapa persyaratan dalam membangun sebuah sistem Single Sign-On diantaranya (Ardagna, dkk 2009) yaitu :
1.      Authentication, Fitur utama dari sistem SSO adalah memberikan suatu mekanisme otentikasi. Biasanya menggunakan otentikasi username dan password.
2.      Strong Authentication, Untuk keamanan yang lebih tinggi, otentikasi menggunakan username dan password sederhana tidaklah cukup. Solusi utama yaitu menggunakan mekanisme otentikasi berdasarkan biometrik seperti (sidik jari, retina scan dan lain sebagainya).
3.      Authorization, Setelah sistem otentikasi sudah dapat digunakan. Maka sistem dapat memberikan suatu otorisasi.
4.      Provisioning, Ketentuan merupakan kondisi yang dibutuhkan sebelum keputusan diambil (Bettini, Jajodia, Sean Wang, & Wijesekera, 2002). Jadi tanggung jawab user memastikan bahwa permintaan dikirim dengan memuaskan.
5.      Federation, Federation berkaitan erat dengan tingkat kepercayaan.
6.      C.I.M (Centralized Identity Management)
7.      Client Status Inf, Sistem arsitektur SSO berarti pertukaran informasi pengguna antara server SSO dan layanan untuk memenuhi otentikasi serta otorisasi.
8.      Single Point of Control, Tujuan dari implementasi sistem SSO yaitu menyediakan pengontrolan jalur akses yang unik bagi para pengguna.
9.      Standard Compliance, Protocol — protocol yang digunakan dalam sistem SSO misalnya teknologi X.509 (Public-Key Infrastruktur), untuk security menggunakan SAML serta protocol untuk bertukar informasi pada lingkungan yang berbeda seperti SOAP.
10.  Cross-Language Availability, Teknologi yang digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, misalnya penerapan protokol berbasis XML.
11.  Password Proliferation Prevention, Tingkat keamanan password.
 
Produk-produk sistem SSO yang berbasis open source yang umum digunakan pada saat ini adalah CAS, OpenAM (Open Access Manager), dan JOSSO (Java Open Single Sign-On).
 
a.      Central Authentication Service (CAS)
Merupakan sebuah sistem otentikasi yang aslinya dibuat oleh Universitas Yale untuk menyediakan sebuah jalan yang aman untuk sebuah aplikasi untuk meng-otentikasi seorang pengguna. CAS kemudian diimplementasi sebagai sebuah open source komponen server Java dan mendukung library dari client untuk Java, PHP, Perl, Apache, uPortal, dan lainnya. Saat ini CAS di pegang oleh perusahaan JASIG dan dikembangkan untuk institusi tinggi pendidikan. ( Jasig:2010 ) CAS dibentuk sebagai sebuah aplikasi web yang berdiri sendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.5.
Otentikasi utama ditangani oleh URL Login. CAS digunakan untuk melawan validasi dari provider yang mendukung otentikasi dan mendorong pengguna dengan sebuah NetID dan password. Pengesahan username dan password karena pengembang CAS yang berbeda menghubungkan bermacam PasswordHandler melawan dukungan mekanisme otentikasi mana pun yang selaras. CAS juga melakukan usaha untuk mengirimkan ticket-granting cookie (TGC), dimana TGC dapat mengidentifikasi pengguna sebagai satu yang telah melakukan logged in didalam memory cookie (ini akan hancur ketika browser ditutup) kembali ke browser, untuk mencegah kemungkinan pada pengulangan autentikasi.
b.      Lightweight Directory Access Protocol (LDAP)
Merupakan protocol yang mendefinisikan bagaimana data direktori dapan diakses melalui jaringan. LDAP biasa digunakan untuk menyimpan berbagai informasi terpusat yang dapat diakses oleh berbagai macam mesin atau aplikasi dari jaringan. Penggunaan LDAP didalam sistem akan membuat pencarian informasi menjadi terintegrasi dan sangat mudah. Sebagai contoh, LDAP seringkali digunakan untuk menyimpan nama pengguna dan sandi yang terdapat didalam sistem secara terpusat (Imam Cartealy : 2013).
Pada dasarnya untuk penyimpanan informasi LDAP dengan penyimpanan pada aplikasi database relasional seperti MySQL adalah sama. LDAP juga melakukan proses berubahan dan permintaan pada data atau informasi seperti yang dilakukan oleh aplikasi RDBMS. Akan tetapi LDAP bukanlah Aplikasi database relasional, karena LDAP hanya dioptimasi untuk mencari informasi cepat dan bukan untuk memproses perubahan data dalam skala besar dan cepat secara nyata. Menurut Imam Cartealy (2013:76) Ada tiga definisi yang sangat penting di LDAP yaitu skema, kelas objek dan atribut. Dimana ketiga definisi tersebut saling berkaitan dan menjadi tulang punggung LDAP
1.       Skema: Skema bisa diibaratkan seperti sistem pemaketan untuk kelas objek dan atribut. Setiap kelas objek dan atribut harus didefinisikan didalam skema, dan skema tersebut harus di deklarasikan didalam berkas konfigurasi deamon slapd, slapd. conf.
2.      Kelas Objek: Kelas objek merupakan container yang berfungsi untuk mengelompokan atribut. Kelas objek akan menentukan apakah suatu atribut harus ada, atau bersifat pilihan.
3.      Atribut: Atribut merupakan truktur terkecil dari skema yang merupakan anggota kelas objek. Atribut memiliki nama dan juga memiliki nilaidan setiap atribut dapat memliki lebih dari satu nilai.

Penerapan dan pengimplementasian metode Single Sign On (SSO) dengan menggunakan Central Authentication Service (CAS) dan Lightweight Data Access Protocol (LDAP) maka dapat disimpulkan beberapa poin:
·         Pengguna portal terbantu dengan diimplementasikannya Single Sign On karena dapat mempermudah mereka karena tidak perlu menggunakan banyak account.
·         Penggunaan Single Sign On ini juga membantu dalam pengorganisasian User karena digunakannya Lightweight Data Access Protocol (LDAP) sebagai single data user.
·         Sebagai contoh user mahasiswa UBinus merasa metode Single Sign On (SSO) ini bermanfaat bagi mereka. Hal tersebut dapat diindikasikan dari hasil kuesioner.

SUMBER RUJUKAN 
1.      www.prints.binadarma.ac.id/479/1/ANALISIS TEKNOLOGI SINGLE SIGN ON (SSO) DENGAN PENERAPAN CENTRAL AUTHENTICATION SERVICE (CAS) PADA UNIVERSITAS BINA DARMA.pdf  
2.      http://ict.binus.edu/metamorph/file/research/jurnal-skripsi-odie-v-2.1-revis-renan-RECEIVED.pdf

Komentar

Postingan Populer