LEGITIMASI NEGARA
Mungkin saat ini kita sering melihat bagaimana seorang polisi di patoa toai sama pengendara kendaraan di jalan. Kalau kita berpikir sejenak, bisa-bisanya yach seorang anak SMA tidak takut sama polisi, apakah polisi kecil, tidak bawa senjata, atau kurang berwibawa. Saat ini kita melihat bangunan penegak hukum di bangun dengan sangat megah seperti memperlihatkan bahwa penegak hukum kita sangat besar, garang, dan menakutkan. Lihatlah bagaiman besarnya biaya untuk membangun kejaksaan tinggi kita, bagaiman besarnya biaya untuk membangun perkantoran dewan legislatif dan eksekutif kita, belum lagi besarnya tunjangan yang dapat dinilai bahwa peranan mereka sangat besar dan penting..
Namun pertanyaannya adalah apakah mereka sangat kuat dan berwibawa di depan masyarakat?, mungkin kita pernah dengar kepolisian di Singapura, jika kita lihat orangnya, yach sama dgn Indonesia, ada juga yang berbadan kecil, berkacamata tebal, dan ramping. Tapi dia seorang polisi yang memiliki legitimasi negara kepadanya sangat besar, negara membackup seluruh aturan yang diterapkannya, sehingga aturan begitu dihormati, aturan dilaksanakan dengan sangat adil, penuh tanggung jawab dan tegas. tidak melihat Anda siapa akan tetapi dilihat dari kesalahan Anda yang telah dilakukan. Legitimasi negara kepada polisi membuat penegak hukum ini semakin kuat, berwibawa dan berani.
Kewibawaan hukum di suatu negara akan berimplikasi kepada kualitas hidup (quality of life) suatu negara atau dalam kehidupan bertata negara dan Pemerintahan. Membangun kepercayaan suatu tata pemerintahan sekarang ini dapat dilihat bagaimana aturan di terapkan dengan adil dan tegas selanjutnya amanah yang diemban yaitu pelayanan masyarakat (public service). Quality of life dan public service indikator menuju kota dunia..(jusmanglobal.blogspot.com)..yang perlu diingat juga bahwa legitimasi yang berwibawa juga krn keadilan, kejujuran dan keberanian menjalankan aturan.
Ditulis di Makassar,
balaikota, 24 Maret 2014.
Komentar