Rekomendasi Action Plan Pembangunan Makassar Smart Government Dalam Mewujudkan Smart City

Tuntutan globalisasi dan persaingan bebas serta terbuka dewasa ini secara langsung telah memaksa berbagai organisasi komersial seperti perusahaan maupun non komersial seperti pemerintah untuk menata ulang platform organisasinya. Dalam konteks ini, berbagai inisiatif strategi ditelurkan oleh sejumlah praktisi organisasi yang masing-masing mengarah pada keinginan berkolaborasi atau berkooperasi untuk menyusun kekuatan dan keunggulan baru dalam bersaing (coopetition = collaboration to compete). 

Kota-kota besar di dunia sedang menghadapi tantangan kompleks. Tantangan tersebut meliputi kemacetan lalu lintas, kepadatan penduduk, polusi, keterbatasan sumber daya, infrastruktur yang kurang memadai, dan tuntutan pertumbuhan ekonomi. Tantangan lain yang perlu dihadapi adalah tingginya arus urbanisasi dan angka pertumbuhan penduduk disebuah kota/kabupaten, dampak sosial lainya seperti sehingga perlunya pengelolaan tata kota yang sesuai dengan ekspektasi masyarakat. Ini mendorong setiap kota untuk menggunakan konsep Smart City sebagai strategi demi kemajuan kota tersebut. 

Kota dengan berbagai permasalahan tersebut membutuhkan kerangka kerja berupa platform kolaborasi untuk menunjang tatakelola, evaluasi dan transformasi yang cepat, efektif, efisien dan berkelanjutan. Implementasi kebijakan melalui integrasi system dirasa sangat mendesak dan dipercaya akan menjadi solusi bagi terwujudnya tata pemerintahan yang baik, transparan dan berwibawa (good governance). Dengan tersedianya infrastruktur yang dapat mendukung integrasi ini, maka komunikasi dan koordinasi antar Dinas / instansi dapat berjalan dengan baik. Dan kondisi ini akan berimbas pada terciptanya layanan data dan informasi yang up to date dan seragam di antara instansi pemerintahan yang ada. Bila hal ini dapat terwujud maka pelayanan prima sebagai indicator utama keberhasilan pengelolaan pemerintahan dapat terlaksana.

Implementasian Smart City bertujuan untuk memenuhi kebutuhan penduduk kota tersebut dalam hal pengembangan dan pemanfaatan arstitektur jaringan komputer, keterbukaan informasi serta simulasi ekonomi dan keilmuan pengembangan inovasi dan kreatifitas masyarakat, simulasi terhadap sisi enterprise dan kewirausahaan, tatanan pemerintahan yang lebih partisipatif dan demokrasi keseimbangan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dengan demikian Smart City dapat di artikan sabagai konsep pembangunan sebuah kota yang mengintegrasikan semua kebutuhan masyarakat dan lembaganya dalam sebuah sistem sehingga diharapkan semua aktifitasnya menjadi efisien dan efektif. Dengan demikian Perangkat yang paling tepat untuk mendukung konsep ini adalah ICT (Information and Communication Technology), karena dengan ICT semua aktifitas administrasi dapat diintergrasikan secara efektif dan efisisien dalam sebuah sistem informasi. Kata kunci yang kedua adalah Integrasi, karena dengan adanya integrasi, maka misi efisien dan efektif dapat dengan mudah diwujudkan.

Smart City menawarkan sebuah layanan yang menjadikan kota semakin terhubung /terintegrasi. ada enam komponen smart city  seperti SmartEconomy(perekonomian),  Smart People (kemasyarakatan), Smart Governance (pemerintahan), Smart Mobility (transportasi), SmartEnvironment (lingkungan),dan Smart Living (kualitas hidup).  Setiap kategori terfokus pada batasan (scope) masing-masing serta mampu di integrasikan menjadi satu sistem yang terhubung dan seolah-olah menjadi satu sistem yang utuh. Smart City  merupakan implementasi dan solusi terhadap permasalahan sumber daya di suatu kota agar menjadi lebih Aman, Nyaman, Efisien dan Berkelanjutan (sustainable). 

Terdapat tiga tahapan proses pengambangan Konsep Smart city. Tahap pertama adalah tahap high urban information yaitu tahap pemanfaatan proses perubahan tahap digitalisasi pada tahun 1993 menjadi tahap integrasi seperti penggunaan internet, cloud computing dan sebagainya. Tahap kedua adalah Smart city sebagai hasil dari inovasi aplikasi ICT. Pada tahap ini proses perubahan terjadi dengan munculnya konsep internet of things yang terhubung ke cloud dan difasilitasi dengan teknologi mobile. Tahap ketiga adalah tahap integrasi data dan informasi secara komprehensif yaitu terintegrasinya data informasi bisnis, dan terkoneksinya seluruh sistem perkotaan. 

Pada tataran dunia birokrasi, implementasi integrasi data dirasa sangat mendesak dan dipercaya akanmenjadi solusi bagi terwujudnya tata pemerintahan  yang baik, transparan dan berwibawa (sound governance). Dengan tersedianya infrastruktur ini, maka komunikasi dan koordinasi antar dinas / instansi dapat berjalan dengan baik. Dan kondisi ini akan berimbas pada terciptanya layanan data dan informasi yang up to date dan seragam di antara instansi pemerintahan yang ada. Bila hal ini dapat terwujud maka pelayanan prima sebagai indicator utama keberhasilan pengelolaan pemerintahan dapat terlaksana.

Kota Makassar merupakan pusat pertumbuhan sosial ekonomi yang sangat pesat karena didukung sejumlah potensi, khususnya dari aspek geografis, demografis, serta sarana ekonomi seperti hotel, restoran, factory outlet, pasar modern, pasar tradisional, dan basis industri teknologi tinggi. Dengan kondisi sekarang pun kota ini telah berperan sebagai pusat pemerintahan dan perkantoran, jasa perdagangan, industri, jasa pendidikan, wisata, litbang, jasa kesehatan dan perumahan. 

Berbagai sumber daya tersebut diupayakan bisa menjadi alat untuk mensejahterakan masyarakat serta menopang Visi Kota Makassar yaitu Makassar Kota Dunia yang Nyaman Untuk Semua. Dimana dari potensi ini menjelma menjadi Kota yang sejajar dengan kota-kota di Dunia, dan bahkan memberi dampak  pertumbuhan ekonomi tertinggi serta dampak multiplier efek bagi usaha jasa, usaha kreatif, pendidikan dan sektor pendukung lainnya.

Selain potensi potensi yang telah dijelaskan di atas, permasalahan sebuah kota khususnya Kota Makassar sudah berkembang sangat kompleks sehingga diperlukan solusi-solusi yang lebih inovatif (Smart City) untuk menyelesaikan permasalahan kota, TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) merupakan salah satu sarana yang memiliki potensi sangat tinggi untuk menyelesaikan berbagai tantangan perkotaan. Meskipun demikian, Smart City tidak identik dengan Kota TIK (Digital City), dan TIK bukan satu-satunya kunci penyelesaian permasalahan perkotaan.  

Program Makassar Smart City merupakan program solutif untuk menjadikan Makassar 2x+baik dengan tagline Makassar Sombere & Smart City. Sombere adalah kearifan lokal Makassar yang berarti hospitality, keramahan, yang menjadi karakter Makassar. Dengan Visi smart city : To Create Makassar as a liveable World Class City For All dengan Misi

Program Smart City Kota Makassar akan terus menjawab berbagai tantangan perubahan, mengetahui  permasalahan yang ada di dalamnya (sensing), memahami kondisi permasalahan  tersebut (understanding), dan dapat mengatur (acting) berbagai sumber daya yang ada untuk digunakan secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya.

Rekomendasi Kerangka Aksi Pembangunan Makassar Smart Government dari 100 Inovasi Kota Makassar diharapkan akan mendrive pilar pencapai tujuan, sasaran dan target program Smart City Kota Makassar. 100 Inovasi Kota Makassar akan menjadi program aksi strategi Sombere dan Smart City Makassar, kemudian secara bertahap di implementasikan dalam rencana aksi  pembangunan Makassar Smart Government. 

Diantara 100 INOVASI Kota Makassar telah mendapat apresasi secara nasional dan internasional. Sehingga sangat diharapkan terus dillaksanakan dan terus  dikembangkan agar menjadi solusi pelaksanaan pemerintahan,  pelayanan publik, dan pengembangan literasi dalam rangka pencapaian pemerintahan yang lebih efisien, efektif dan berkinerja tinggi.  Kemudian Program INOVATIF Sombere dan Smart City Makassartersebut akan dilakukan proses asessment secara berkala  untuk mewujudkan visi Makassar as a liveable World Class City For All.

Dokumen Kajian dan rekomendasi Kerangka Rencana Aksi Pembangunan Makassar Smart Government Dalam Mewujudkan  Smart City dapat di download disini DOWNLOAD. Semoga bermanfaat.