New Banchmarking Kesiapan Indonesia Industri 4.0
Event yang kedua kalinya merupakan tindak lanjut dari peluncuran Roadmap Making Indonesia 4.0 yang diinisiasi oleh Kementerian Perindustrian dan diselenggarakan selama 2 (dua) hari pada tanggal 15-16 April 2019 bertempat di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD. Dengan tema yang diusung adalah “Implementasi Making Indonesia 4.0 Menuju Indonesia menjadi Negara 10 Besar Ekonomi Dunia”.
Ketua Pengelola Makassar Techno Park hadir bersama lebih 5.500 orang yang terdiri dari berbagai Pimpinan dan anggota Komisi VI DPR-RI, Menteri Kabinet Kerja terkait, para Duta Besar negara sahabat, Ketua dan Anggota KADIN, Pejabat Kementerian/Lembaga terkait, Gubernur, Bupati/Walikota, Sekretaris Daerah, Pejabat Eselon I dan Pejabat Eselon II di lingkungan Kementerian Perindustrian, Kepala Bappeda Provinsi, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi dan Kabupaten/Kota, perwakilan asosiasi industri, pimpinan perusahaan industri dan perusahaan kawasan industri, pelaku IKM, start-up di sektor industri, serta akademisi dan praktisi.
Sambutan oleh Wakil Presiden RI, Muhammah Yusuf Kalla, mengingatkan beberapa hal diantaranya; bahwa kita saat ini sudah memasuki era revolusi industri 4.0, perekonomian dan masyarakat sedang mengalami perubahan luar biasa. Perubahan ini didorong oleh kemunculan teknologi baru dan cara kerja inovatif untuk melakukan bisnis dan berinteraksi. Secara khusus, revolusi industri 4.0 menyapu hambatan geografis dan jarak dengan dampak yang signifikan. Ini merupakan tren global yang akan berdampak besar bagi keberlangsungan bangsa. Untuk itu, peluang besar ini harus kita raih. Dalam ekonomi global, mereka yang dapat memanfaatkan sepenuhnya teknologi kunci revolusi industri 4.0 dalam seluruh rantai nilai akan mendapatkan posisi terbaik dalam daya saing global. Pilihan kita beradaptasi atau mati. Melalui Making Indonesia 4.0 diharapkan Indonesia akan menjadi top 10 ekonomi global dengan net ekspor mencapai 5-10% PDB, 10 juta lapangan kerja tercipta, dan pertumbuhan PDB sebesar 1-2% di tahun 2030. Rekan regional kita, Thailand, telah berhasil meningkatkan net ekspor mereka secara signifikan dalam 5 tahun terakhir hingga mencapai >14% di tahun 2016.
Menariknya, Pada acara Indonesia Industrial Summit yang kedua ini telah diluncurakan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) yaitu indeks yang akan digunakan untuk mengukur kesiapan industri dalam bertransformasi menuju industri 4.0.
Rangkaian acara berikutnya dilanjutkan dengan Forum Strategis yang menghadirkan Para Menteri terkait untuk membahas transformasi kebijakan pemerintah dalam menghadapi era industri 4.0 seperti misalnya kebijakan insentif fiskal untuk mendorong perusahaan industri melakukan inovasi teknologi dan investasi pada peningkatan kompetensi SDM, strategi peningkatan penetrasi pasar untuk mendorong ekspor industri manufaktur, kebijakan upskilling dan reskilling kompetensi tenaga kerja untuk beradaptasi dengan era industri 4.0, serta penyediaan infrastruktur digital oleh Pemerintah dalam mendukung implementasi Making Indonesia 4.0. Dalam forum strategis ini juga menghadirkan pembicara dari dunia usaha untuk bisa berbagi pengalaman mengenai langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam bertransformasi menuju industri 4.0. Dalam rangka persiapan Indonesia sebagai Official Country Partner (OCP) pada pameran internasional Hannover Messe yang akan diselengarakan pada tahun depan di Jerman, Duta Besar Jerman untuk Indonesia juga akan menyampaikan mengenai langkah-langkah persiapan yang harus dilakukan oleh Indonesia sebagai OCP pada event besar tersebut.
Selama sesi konferensi berlangsung, IIS’ 2019 juga menampilkan pameran tematik industri 4.0 yang menghadirkan perusahaan industri pionir (champion) dalam implementasi industri 4.0, para provider teknologi industri 4.0 dan perusahaan-perusahaan start-up yang berbasis industri 4.0. Selain itu di dalam area pameran juga ditampilkan disain pusat inovasi dan pengembangan SDM industri 4.0 yang merupakan suatu bentuk komitmen Pemerintah dalam mempersiapkan SDM menghadapi era industri 4.0. Dalam rangka sosialisasi pameran Internasional Hannover Messe 2020, Kementerian Perindustrian juga menghadirikan Pavilion Hannover Messe sebagai pusat informasi bagi undangan, terutama perusahaan-perusahaan industri, yang mau ikut berpartisipasi mengharumkan nama Indonesia di dalam pameran tersebut. Juga menghadirkan Klinik IKM yang dapat membantu IKM untuk bisa ikut serta dalam program e-smart IKM dan program-program pembangunan IKM lainnya. , Kementerian Perindustrian juga juga menyediakan area business meeting bagi perusahaan industri yang berminat untuk menjalin kerjasama lebih lanjut dalam upaya mengakselerasi penerapan industri 4.0.
Ketua Pengelola Makassar Techno Park hadir bersama lebih 5.500 orang yang terdiri dari berbagai Pimpinan dan anggota Komisi VI DPR-RI, Menteri Kabinet Kerja terkait, para Duta Besar negara sahabat, Ketua dan Anggota KADIN, Pejabat Kementerian/Lembaga terkait, Gubernur, Bupati/Walikota, Sekretaris Daerah, Pejabat Eselon I dan Pejabat Eselon II di lingkungan Kementerian Perindustrian, Kepala Bappeda Provinsi, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi dan Kabupaten/Kota, perwakilan asosiasi industri, pimpinan perusahaan industri dan perusahaan kawasan industri, pelaku IKM, start-up di sektor industri, serta akademisi dan praktisi.
Sambutan oleh Wakil Presiden RI, Muhammah Yusuf Kalla, mengingatkan beberapa hal diantaranya; bahwa kita saat ini sudah memasuki era revolusi industri 4.0, perekonomian dan masyarakat sedang mengalami perubahan luar biasa. Perubahan ini didorong oleh kemunculan teknologi baru dan cara kerja inovatif untuk melakukan bisnis dan berinteraksi. Secara khusus, revolusi industri 4.0 menyapu hambatan geografis dan jarak dengan dampak yang signifikan. Ini merupakan tren global yang akan berdampak besar bagi keberlangsungan bangsa. Untuk itu, peluang besar ini harus kita raih. Dalam ekonomi global, mereka yang dapat memanfaatkan sepenuhnya teknologi kunci revolusi industri 4.0 dalam seluruh rantai nilai akan mendapatkan posisi terbaik dalam daya saing global. Pilihan kita beradaptasi atau mati. Melalui Making Indonesia 4.0 diharapkan Indonesia akan menjadi top 10 ekonomi global dengan net ekspor mencapai 5-10% PDB, 10 juta lapangan kerja tercipta, dan pertumbuhan PDB sebesar 1-2% di tahun 2030. Rekan regional kita, Thailand, telah berhasil meningkatkan net ekspor mereka secara signifikan dalam 5 tahun terakhir hingga mencapai >14% di tahun 2016.
Menariknya, Pada acara Indonesia Industrial Summit yang kedua ini telah diluncurakan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) yaitu indeks yang akan digunakan untuk mengukur kesiapan industri dalam bertransformasi menuju industri 4.0.
Rangkaian acara berikutnya dilanjutkan dengan Forum Strategis yang menghadirkan Para Menteri terkait untuk membahas transformasi kebijakan pemerintah dalam menghadapi era industri 4.0 seperti misalnya kebijakan insentif fiskal untuk mendorong perusahaan industri melakukan inovasi teknologi dan investasi pada peningkatan kompetensi SDM, strategi peningkatan penetrasi pasar untuk mendorong ekspor industri manufaktur, kebijakan upskilling dan reskilling kompetensi tenaga kerja untuk beradaptasi dengan era industri 4.0, serta penyediaan infrastruktur digital oleh Pemerintah dalam mendukung implementasi Making Indonesia 4.0. Dalam forum strategis ini juga menghadirkan pembicara dari dunia usaha untuk bisa berbagi pengalaman mengenai langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam bertransformasi menuju industri 4.0. Dalam rangka persiapan Indonesia sebagai Official Country Partner (OCP) pada pameran internasional Hannover Messe yang akan diselengarakan pada tahun depan di Jerman, Duta Besar Jerman untuk Indonesia juga akan menyampaikan mengenai langkah-langkah persiapan yang harus dilakukan oleh Indonesia sebagai OCP pada event besar tersebut.
Selama sesi konferensi berlangsung, IIS’ 2019 juga menampilkan pameran tematik industri 4.0 yang menghadirkan perusahaan industri pionir (champion) dalam implementasi industri 4.0, para provider teknologi industri 4.0 dan perusahaan-perusahaan start-up yang berbasis industri 4.0. Selain itu di dalam area pameran juga ditampilkan disain pusat inovasi dan pengembangan SDM industri 4.0 yang merupakan suatu bentuk komitmen Pemerintah dalam mempersiapkan SDM menghadapi era industri 4.0. Dalam rangka sosialisasi pameran Internasional Hannover Messe 2020, Kementerian Perindustrian juga menghadirikan Pavilion Hannover Messe sebagai pusat informasi bagi undangan, terutama perusahaan-perusahaan industri, yang mau ikut berpartisipasi mengharumkan nama Indonesia di dalam pameran tersebut. Juga menghadirkan Klinik IKM yang dapat membantu IKM untuk bisa ikut serta dalam program e-smart IKM dan program-program pembangunan IKM lainnya. , Kementerian Perindustrian juga juga menyediakan area business meeting bagi perusahaan industri yang berminat untuk menjalin kerjasama lebih lanjut dalam upaya mengakselerasi penerapan industri 4.0.
Komentar