Tingkat Ke-IMAN-an seorang Islam
Sangat disarankan di baca dengan penuh hikmah
DERAJAT SESEORANG :
Mengawali pengakuan untuk mengikuti manhaj Ilahi (metode) Ber ISLAM --naik ke level IMAN (RED. PERCAYA) --- IQAM (KEYAKINAN) --lalu ketingkat yang lebih tinggi disebut MAKRIFAT -- mencapai kebenaran dengan ILMU -- lalu tiba yang disebut MAHABBAH -- MAHBUBIYAH (MEMINTA-NYA) -- Kemudian sampai pada derajat MATHLUBIYYAH (YANG DIMINTA -NYA),
Serajat MATHLUBIYAAH atau yang di minta-Nya maka ketika itulah; jika ia lalai, ia tidak akan ditinggalkan; jika ia lupa ia akan diingatkan; jika ia tidur, ia akan dibangunkan; jika ia terkena, ia akan disadarkan; jika berpaling, ia akan dihadapkan; dan jika diam, ia akan di buatkan bicara, sehingga senantiasa tersadar dan suci, sebab bejana hatinya telah suci. ia bisa menerawang batinnya lewat lahirnya. Ia mewarisi kesadaran ini dari Nabinya SAW. Matanya memang terpejam tidur, namun hatinya tidak pernah tidur. Ia melihat apa yang ada dibelakangnya persis sebagaimana ia melihat dari hadapannya..dikutip dari Buku SyekhAbdul kadir al-jailani Berjudul Rahasia Agung Perjumpaan Allah LAUTAN HIKMAH KEKASIH ALLAH (hal :98).
Nabi SAW BERSABDA :
IMAN adalah dua bagian, setengahnya sabar dan setengahnya lagi syukur.
Jadi, jika engkau tidak bisa bersabar menghadapi penderitaan dan tidak bersyukur atas kenikmatan, maka engkau bukanlah orang yang beriman.
Percaya Kepada-NYA adalah puncak kekayaan, dan percaya pada selainnya adalah puncak kekafiran. Menjadi orang bertaqwa, tawakkal, dan penuh percaya, maka engkau harus bersabar, sebab sabar adalah pindasi bagi segala kebajikan.
MAKRIFAT
Bagaimana engkau mengaku makrifat, padahal engkau tidak memiliki keridhaan. Perkara-perkara ini tidak terwujud hanya dengan pengakuan semata, juga omongkosong sebelum engkau melihat pintu (ALHAQQ AZZA WA JALLA). Mencapai tingkatan ini membutuhkan ketenangan, kesamaran tanpa ingatan, menghilang dari mahluk tanpa presensi kehadiran bersama mereka dari segi hati nurani, batin, dan makna (esensi).
ILMU
Nabi SAW bersabda :
Ulama adalah pewaris.
Kerena mereka mengamalkan ilmu yang di ajarkan oleh para nabi, pewaris dan deputi mereka. Ilmulah yang bisa menunjukkan pada jalan ALHAQQ AZZA WA JALLA. untuk mencapainya melalui ZUHUD langkah yang sungguh sungguh.
MAHABBAH
syarat Mahabbah adalah muwafaqah (menurut). Dikisahkan AbuBakar ash-siddiq ra, rela memberikan hartanya kepd Rasulullah, ikut merasakan kefakiran bersaman nya, hingga ikut memanggul beban, bersama berjuang dgn misi ketauhidan dan islam.
DERAJAT SESEORANG :
Mengawali pengakuan untuk mengikuti manhaj Ilahi (metode) Ber ISLAM --naik ke level IMAN (RED. PERCAYA) --- IQAM (KEYAKINAN) --lalu ketingkat yang lebih tinggi disebut MAKRIFAT -- mencapai kebenaran dengan ILMU -- lalu tiba yang disebut MAHABBAH -- MAHBUBIYAH (MEMINTA-NYA) -- Kemudian sampai pada derajat MATHLUBIYYAH (YANG DIMINTA -NYA),
Serajat MATHLUBIYAAH atau yang di minta-Nya maka ketika itulah; jika ia lalai, ia tidak akan ditinggalkan; jika ia lupa ia akan diingatkan; jika ia tidur, ia akan dibangunkan; jika ia terkena, ia akan disadarkan; jika berpaling, ia akan dihadapkan; dan jika diam, ia akan di buatkan bicara, sehingga senantiasa tersadar dan suci, sebab bejana hatinya telah suci. ia bisa menerawang batinnya lewat lahirnya. Ia mewarisi kesadaran ini dari Nabinya SAW. Matanya memang terpejam tidur, namun hatinya tidak pernah tidur. Ia melihat apa yang ada dibelakangnya persis sebagaimana ia melihat dari hadapannya..dikutip dari Buku SyekhAbdul kadir al-jailani Berjudul Rahasia Agung Perjumpaan Allah LAUTAN HIKMAH KEKASIH ALLAH (hal :98).
Nabi SAW BERSABDA :
IMAN adalah dua bagian, setengahnya sabar dan setengahnya lagi syukur.
Jadi, jika engkau tidak bisa bersabar menghadapi penderitaan dan tidak bersyukur atas kenikmatan, maka engkau bukanlah orang yang beriman.
Percaya Kepada-NYA adalah puncak kekayaan, dan percaya pada selainnya adalah puncak kekafiran. Menjadi orang bertaqwa, tawakkal, dan penuh percaya, maka engkau harus bersabar, sebab sabar adalah pindasi bagi segala kebajikan.
MAKRIFAT
Bagaimana engkau mengaku makrifat, padahal engkau tidak memiliki keridhaan. Perkara-perkara ini tidak terwujud hanya dengan pengakuan semata, juga omongkosong sebelum engkau melihat pintu (ALHAQQ AZZA WA JALLA). Mencapai tingkatan ini membutuhkan ketenangan, kesamaran tanpa ingatan, menghilang dari mahluk tanpa presensi kehadiran bersama mereka dari segi hati nurani, batin, dan makna (esensi).
ILMU
Nabi SAW bersabda :
Ulama adalah pewaris.
Kerena mereka mengamalkan ilmu yang di ajarkan oleh para nabi, pewaris dan deputi mereka. Ilmulah yang bisa menunjukkan pada jalan ALHAQQ AZZA WA JALLA. untuk mencapainya melalui ZUHUD langkah yang sungguh sungguh.
MAHABBAH
syarat Mahabbah adalah muwafaqah (menurut). Dikisahkan AbuBakar ash-siddiq ra, rela memberikan hartanya kepd Rasulullah, ikut merasakan kefakiran bersaman nya, hingga ikut memanggul beban, bersama berjuang dgn misi ketauhidan dan islam.
Komentar