INSTITUSI NEGARA ADALAH BAGIAN DARI PENYEBAB KEHANCURAN NEGARA

Kebijakan adalah keputusan yang diambil oleh Pemerintah, berupa tindakan atau diam, keputusan atau peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis.

Kegagalan suatu bangsa diawali dari tidak adanya wadah dan kesempatan bagi masyarakat untuk berinovasi, terbatasinya atau terkungkungnya kreatifitas masyarakat, menurunnya daya tarik masyarakat untuk membangun masa depan mereka sesuai cita-cita dan harapan dibenak masing-masing, tidak adanya jaminan keamanan, kenyamanan, keadilan, dan tidak lahirnya kondisi yang kondusif untuk membangun ekonomi politik mereka serta terlalu kuatnya atau besarnya atau luasnya peran Pemerintah pada bidang ekonomi .

Kegagalan Pemerintah diawali dari adanya kebijakan yang membatasi munculnya inovasi, membatasi kreatifitas masyarakat atau penghancuran kreatifitas, merampas hak mereka, kebijakan yang tidak memihak kepada masyarakat namun didominasi keperpihakan kepada golongan pengusaha, golongan elit tertentu, kuatnya peran elit yang mempengaruhi kebijakan pemerintah untuk mengarahkan kepentingannya atau kelompoknya, semakin lemahnya pemerintah dalam mewujudkan tujuan umum dan kesejahteraan masyarakat. Semakin kurangnya perhatian terhadap Tumbuhnya ketidakadilan, berorientasi jangka pendek dan sebagainya.

Lahirnya bangsa yang hebat diawali kemampuan institusinya mampu mengadaptasi dirinya menjadi institusi yang inklusif yang mampu merangsang atau mendorong inovasi, merangsang pertumbuhan ekonomi, investasi yang kondusif, politik ekonomi untuk pertumbuhan kemakmuran masyarakat, menghargai karya dan inovasi dan mendorong kemampuan adaptasi dan penciptaan teknologi terbaru sebagai solusi atas hambatan kemajuan baik mikro maupun secara makro..dan yang paling penting adalah tindakan aktor sebagai pilot penentu keputusan yang menentukan arah pembangunan sebuah BANGSA..

Daron Acemoglu dan James A. Ribonson adalah penulis buku MENGAPA NEGARA GAGAL, awal mula kekuasaan, kemakmuran, dan kemiskinan. Kegagalan negara dengan menghadirkan Hipotesis tentang geografi, kebudayaan, kebodohan dengan melakukan penelitian perbandingan antar negara, namun diputuskan bahwa negara gagal bukan kerena hipotesis tersebut, namun karena INSTITUSILAH AKAR MASALAHNYA.


Kehancuran Institusi yang tidak inklusif di  Indonesia karena kita tidak memencoba keluar pada moment tertentu dari model institusi oleh para penjajah bangsa seperti Inggris, Spanyol, Portugis, Prancis dan Belanda. 

Saya sangat berharap pada era Kemimpinan yang baru ini Indonesia memasuki era yang lebih membuka peluang setiap warga negara Indonesia merdeka dalam arti seluas-luasnya pada sisi inovasi, pembangunan ekonomi, pembangunan moral dan etika, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Komentar

Postingan Populer